Biografi Diriku
Halo semua, perkenalkan saya Khansa Aqilah, nama saya berasal dari bahasa persia dari kata Khansa yang berarti bijaksana dan kata Aqilah berasal dari bahasa Arab yang berarti pintar. Saya lahir di Jakarta pada tanggal 1 Februari 2012. Saya berasal dari SDIT Citra Az Zahra, yang juga dikenal dengan singkatan CITRAZ. Setiap huruf dalam kata "CITRAZ" memiliki makna yang mendalam, yakni:
- C: Creative (Kreatif)
- I: Innovative (Inovatif)
- T: Teamwork (Kerja Sama)
- R: Religious (Religius)
- A: Zippy (Semangat)
Di CITRAZ, setiap tahun ajaran baru selalu diawali dengan kegiatan "SMILE" selama satu minggu, yang biasanya dimulai dengan pertemuan khusus di pagi hari. Kegiatan ini sangat menyenangkan, karena kami biasanya pulang lebih awal, sekitar jam 11 atau jam 1 siang.
Event dan Kegiatan di CITRAZ
Selama di SD, banyak kegiatan seru yang saya ikuti. Beberapa event yang rutin dilaksanakan adalah:
- PBonQ (Project Based on Qur’an): Event ini diadakan dua kali setahun, di mana kami diminta untuk menghafal beberapa ayat Al-Qur’an dan membuat presentasi terkait ayat tersebut.
- Market Day: Kegiatan ini melibatkan kami untuk membuat dan menjual barang-barang kerajinan tangan sebagai bagian dari pembelajaran kewirausahaan.
- Character Building (CB): Program ini bertujuan untuk membangun karakter siswa, terutama dalam mengelola emosi dan mengembangkan sikap positif.
Selain itu, saya juga mengikuti beberapa ekstrakurikuler, seperti panahan, pottery (pembuatan kerajinan tanah liat), dan science (sains). Semua kegiatan ini memberi pengalaman berharga selama masa SD saya.
Halaqah dan Pembelajaran Al-Qur'an
Di CITRAZ, kami juga menjalani kegiatan halaqah, yang merupakan pengajaran Al-Qur’an sesuai dengan tingkat kemampuan masing-masing siswa. Pembelajaran menggunakan metode UMMI, yang memiliki jilid-jilid dari jilid 1 hingga jilid 6, serta dilanjutkan dengan hafalan juz 30, 29, dan seterusnya. Untuk bisa melanjutkan ke jilid berikutnya, kami harus mengikuti ujian atau tes.
Ada juga kegiatan imtihan, di mana siswa diuji di hadapan orangtua dan ustadz dari Ummi pusat. Sebelum imtihan, kami mengikuti pra-munaqasyah, ujian awal untuk memastikan bahwa kami siap mengikuti imtihan. Jika lulus, kami bisa melanjutkan, dan jika tidak, kami harus mengulang persiapan.
Kelas 6: Persiapan Menyambut Perpisahan
Kelas 6 adalah masa yang penuh kenangan. Selain fokus pada ujian, kami juga mengikuti berbagai kegiatan penting, seperti:
- Training Motivasi: Kegiatan ini diadakan sebelum ujian sekolah, di mana kami menginap satu malam di sekolah dan mendapat motivasi untuk meraih mimpi dari pembicara yang menginspirasi.
- Scrapbook: Setiap siswa diberi tugas untuk mengumpulkan motivasi dari guru-guru di level 1, 2, 3, dan seterusnya. Ini menjadi kenangan yang sangat berarti.
- Pergi ke Pare: Sebuah kegiatan opsional di mana kami pergi ke Pare untuk belajar bahasa Inggris. Kami menginap selama satu minggu bersama adik kelas, yang menjadi pengalaman seru dan bermanfaat.
Selain itu, di kelas 5, saya juga memiliki kenangan yang tidak kalah seru, seperti bermain permainan tradisional "Benteng" bersama teman-teman saat waktu snack time.
Saya menyukai teman yang memiliki watak suka menolong, tidak egois, empati, toleransi, amanah, dan jujur. Watak teman yang kurang saya sukai seperti egois, manipulatif, penghianat, tidak memilki empati, dan suka berbohong
Prestasi dan Kenangan
Selama di SD, saya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan berbagai prestasi, seperti menjadi Glorious Student dan berhasil menyelesaikan Imtihan (selesai juz 30). Semua pengalaman ini membuat masa SD saya sangat menyenangkan dan berkesan.
Sekarang, saya melanjutkan pendidikan di SMP Labschool Kebayoran, namun kenangan dan pelajaran yang saya dapatkan di CITRAZ akan selalu saya bawa dan ingat sepanjang hidup. Saya tinggal di Jl.Manggala II, Kav 198, no.19, Cipadu Jaya. Dan berikut rute perjalanan dari rumah saya ke SMP Labschool Kebayoran:
- Mulai dari Jl. Manggala II Kav. 198 No. 19 dan keluar ke jalan utama.
- Belok kiri menuju jalan utama, lalu lanjutkan perjalanan sejauh 400 meter.
- Belok kanan ke jalan yang mengarah ke SMA 90, lanjutkan perjalanan sekitar 1 km.
- Setelah itu, belok kiri menuju jalan yang lebih besar dan teruskan perjalanan sejauh 1,5 km hingga mencapai flyover.
- Setelah melewati flyover, belok kanan menuju Pasar Mayestik.
- Dari Pasar Mayestik, lanjutkan perjalanan sekitar 400 meter
- SMP Labschool Kebayoran yang terletak di sebelah kanan
Ia adalah seorang lelaki yang gagah dan pemberrani, dia menjadi tulang punggung keluarga dan juga pemimpin keluarga. Dia adalah seseorang yang kusebut ayahku. Ayahku bernama Ari Hendarwanto lahir di Solo pada tanggal 15 Februari 1976. Ayahku merupakan putra dari Eyang putri Wiryanti dan Eyang kakung Sudarmo dan juga ayahku merupakan anak ke 7 dari 8 bersaudara. Ayahku lahir dari keluarga pendidik (guru)
Ayahku menempuh pendidikan di SD MIM Muhammadiyah,SMPN 1 Solo dan SMAN 3 Solo, tak berhenti disitu ayahku melanjutkan pendidikan Strata 1 di STT Telekomunikasi, dan Institut Teknologi Bandung fakultas Tambang, setelah bekerja ayahku mendapat beasiswa Strata 2 di Universitas Indonesia fakultas Ekonomi Energi. Ayahku lebih memilih jurusan yang lebih mendukung ke profesinya. Ayahku sudah mandiri (merantau) sejak SMA.
Di kota Jakarta pada tanggal 6 Desember 2006 Mama dan Ayah saya bertemu dan sebagai rekan kerja. Setelah itu Ayah saya datang ke rumah Mama saya Pada 15 Februari Ayah saya melamar Mama saya dan Orangtua saya menikah pada tanggal 10 Agustus 2007. Setelah itu dikarunai seorang putra dan putri anak pertamanya lahir pada tanggal 29 Juli 2009 yang bernama Luqman Nurazizi Hendarwanto dan putri nya, saya Khansa Aqilah Hendarawanto lahir pada tanggal 1 Februari 2012.
Saat ini Ayah saya menjabat sebagai Inspektur Tambang Madya di Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara, Kementrian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia. Dalam perannya, Ayah saya terlibat dalam pengawasan dan pengelolaan aspek tenik serta lingkungan terkait kegiatan pertambangan Indonesia.
Peran Ayah saya sngat penting dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan, sejalan dengan upaya pemerintah untuk mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil dan meingkatkan penggunaan sumber energi terbarukan. Keterlibatannya di Kementrian ESDM mencerminkan komitmen pemerintah dalam menghadapu tantangan perubahan ikilim dan mencapai target pengurangan emisi karbon.
Ibu adalah sosok yang penuh kasih dalam kehidupan setiap individu. Ibu merupakan pilar utama dalam kehidupan yang memberi kasih sayang, dukungan dan pengorbanan tanpa batas. Nama ibu yang tercantum pada biografi ini adalah Feti F. Liveta beliau lahir pada tanggal 21 Juli 1977 di Sukabumi dan dibesarkan di Jakarta.
Ia adalah putri dari pasangan Alm. Kakek Tatang Suharto dan Almh. Nenek Lilis Aisyah. Ia menempuh pendidikan di SDN 03, SMPN 118 Rawasari, dan SMAN 30 Rawasari setelah itu ibu saya melanjutkan studinya di Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Mandala Indonesia dan lulus dengan gelar sarjana administrasi publik
Di kota Jakarta pula, Mama dan Ayah saya bertemu dan sebagai rekan kerja. Pada 10 Agustus 2007, Mama saya menikah dengan Ayah saya, Ari Hendarwanto yang kini bekerja sebagai Inspektur tambang di Energi Sumber Daya Mineral. Setelah menikah ibu saya tetap bekerja sebagai pegawai negeri sipil di Kementrian ESDM. Ketika saya lahir, ibu saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya agar bisa menjaga, merawat anak dan mengurus rumah tangga.
Keputusan Mama saya untuk berhenti kerja menunjukkan betapa besar cintanya kepada kami. Selalu ada untuk mendampingi kami dalam belajar dan mengajarkan nilai-nilai penting dalam hidup.
Saya selalu bangga padanya, ia tak pernah mengeluh dan banyak berbicara. Ibu merupakan segalanya bagiku, aku tidak akan pernah bisa membalas jasa ibuku
Komentar
Posting Komentar